Mitos ayam jengger sumpel
Fakta dilapangan menunjukan beberapa data bahwa mitos tersebut tak selamanya berlaku, nyatanya banyak juga ayam yang memiliki jengger sumber dapat memenangkan pertarungan. Contohnya pada sebuah kontes yang diadakan Asosiasi perayaman nasional di cipulir, Jakarta. Pemenang dalam kontes tersebut adalah ayam yang memiliki jengger sumber. Menurut pengakuan pemiliknya, ayam jago aduanya memilki pola tarungnya yang berubah-ubah selalu bisa mengatasi gaya tarung lawan dan disertai dengan titik perkenaan pukul serta jalu di sekitar mata, telinga, sambungan kepala. Selama 2x di palembang kemenangan tidak sampai 3 ronde, itu pun dari awal ronde sampai kemenangan selalu unggul dan tidak pernah asor.
Baca Juga Artikel :
Mengenal Ayam Gundul dari Vietnam: antara Saigon dan Ganoi
Cara Membuat Ayam Kekar Dengan Tempe
6 Manfaat Minyak Ikan Untuk Ayam Aduan
Cara Mencegah Perkembangbiakan Lalat Pada Kandang Ayam
6 Manfaat dan Khasiat Bekicot Untuk Ayam Aduan
Pernyataan
tersebut dapat dijadikan pertimbangan guna membantah mitos jengger sumber
ini. Namun apakah itu semua cukup untuk membantah mitos tersebut ???
jawabanya belum. Selain memiliki mitos sebagai ayam yang bermental jelek,
ayam jengger sumber juga dikenal dengan ayam yang memiliki gaya bertarung yang
dapat dikatakan hebat. Inilah yang membuat beberapa penghobi meragukan mitos
ini dan ikut mencoba membuktikanya. Dalam contoh kasus diatas,ada alasan
mengapa tidak dapat mematahkan mitos ini . Salah satunya adalah dalam
pertandingan kontes berbeda dengn pertandingan pro. Dalam pertandingan kontes
biasanya ayam tidak merasakan kesakitan yang berarti terlebih untuk ayam yang
selalu menguasai pertandingan seperti contoh kasus diatas, ini karna aturan
yang ada pada system kontes. Sedangkan pada pertarungan pro, ayam dipaksa terus
bertarung dan terus menahan pukulan dalam 5 airan dengan lawan yang
sama. Dalam pertandingan jelas lebih berat untuk si ayam. Jika
dianalogikan seperti lari sprin dan lari jauh.
Fakta
lain yang mendukung masalah ini adalah mitos menyatakan dalam sebuah diskusi
Maol di grup Saboeng Cockfighting bahwa fenomena ini adalah mitos yang
dinyatakan hampir semua responden. Pendapat Saudara Menot Nasrullah Gunarso
bahwa jengger sumber kenapa disirik dan kebanyakan lari di tengah-tengah
pertarungan, alasannya cukup mengejutkan, di dalam sumber/bolong dasarnya
dihuni oleh kutu-kutu penghisap darah. Apabila jago dalam keadaan bertarung,
sirkulasi darah sangat cepat/kencang dan suhu meningkat, hal itu merangsang
kutu untuk menghisap darah. Pada kondisi demikian,ayam akan merasakan sakit dan
perih juga gatal. Konsentrasi tarung melemah ditambah pula dipukuli
lawan. Namun, apa bila pemilik ayam sering-sering bersihkan dan diberi
saleb pembunuh kutu.
Jengger memang hanya
sebuah bentuk fisik anatomi pada ayam. Gen pembentuk jengger tidak berhubungan
dengan gen pembentuk mental. Dan sepertinya memang tidak berpengaruh terlebih
jengger tidak berperan aktif dalam pertarungan. Tetapi, apakah anda akan
mengabaikan pengamaatan dari para botoh yang terdahulu yang telah
berpengalaman. ?? biarlah mitos ini menjadi mesteri yang tak terpecahkan.
Dengan begitu dunia perayaman menjadi lebih berwarna dan anggaplah mitos
sebagai khazanah penambah pengetahuan dan memperkaya wawasan kita.
Jadi, apakah Jengger sumberbermental jelek itu mitos atau fakta ?? semua tergantung bagaimana menilainya.
Anda yang menentukan.
0 Comments