Sejarah Ikan Cupang di Indonesia
Ikan Cupang atau ikan dengan nama ilmiah Betta adalah ikan air tawar yang habitat asalnya berada di beberapa negara di Asia Tenggara yang antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Singapura. Ikan jenis ini memiliki bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Ikan cupang adalah ikan yang kuat dalam bertahan hidup dengan rentang waktu lama sehingga meski ikan ini ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator) sekalipun, ikan ini masih bisa bertahan hidup.Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
Ikan Cupang
merupakan ikan asli yang hidup di kawasan Asia Tenggara Seperti Indonesia, Thailand,
Singapura, Malaysia, dll. Dalam sejarahnya dulu, ikan cupang hanyalah ikan biasa yang hidup di
daerah persawahan. Tapi sekarang Ikan Cupang sekarang menjadi salah satu andalan
expor Indonesia ke mancanegara karena seiring berjalannya waktu sudah ikan ini
berevolusi menjadi menjadi ikan yang lebih cantik & menarik. Ikan cupang di
Indonesia di kenal dan di pelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak
tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah. Pada masa itu
ikan cupang penggemarnya hanyalah anak-anak dan belum dirambah oleh kalangan
orang-orang kaya.
Perkembangan Cupang di Indonesia
Pada tahun 1970 terjadi perkembangan ikan cupang di indonesia ketika importir memperkenalkan jenis ika cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita kenal sebagai cupang aduan atau cupang laga dan ada juga yang berekor panjang yang kita kenal dengan cupang jenis slayer atau cupang hias. Pada kala itu ikan cupang dengan jenis slayer yang baru muncul adalah ekor lilin sebagai cupang hiasnya. Ikan cupang ekor lilin mendominasi sampai era tahun 1990-an, sampai akhirnya para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya. Cupang hias hasil crossbreeding tersebut mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. ada yang berbentuk duri panjang, sisir atau biasa juga disebut jenis serit dan yang menggelembung kita sebut Half Moon.
Cupang Bukan Hanya Ikan Aduan
Pada tahun 80 an, cupang aduan didatangkan oleh importir dari singapura yang dikenal dengan nama cupang adu singapura. Saat itu ada dua jenis cupang adu singapura yang didatangkan ke lndonesia, yakitu cupang dasi hitam (cupang adu singapura belgi), dan cupang dasi merah (cupang adu singapura).Dikalangan pengemar ada yang berangapan bahwa cupang adu singapura, cupang adu bangkok (siamesse fighting fish) dan cupang adu bagan api merupakan satu spesies. Padahal sebenarnya ikan-ikan cupang tersebut berbeda spesies. Nama ilmiah cupang adu singapura adalah betta imbellis, nama ilmiah cupang adu singapura belgi adalah Betta smaragdina, nama ilmiah cupang adu bagan api adalah betta coccina, dan nama ilmiah cupang adu Bangkok adalah betta splendens.
Pada
pertengahan tahun 90-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan
fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang
memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Semenjak adanya kontes, konsep ikan
cupang dahulunya lebih berdayakan sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi
ikan hias.
Di masa
sekarang, ikan cupang lebih banyak dijadikan sebagai ikan hias dengan berbagai
perkawinan silang yang dilakukan oleh para breeder. Di indonesia, Ikan cupang dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga
dijual sampai ke luar negeri. Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan
penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun
kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia dengan memiliki
sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.
Demikianlah Artikel tentang " Sejarah Cupang Yang Ada Di Indonesia " smeoga Artikel ini membantu para penghobi sekalian dalam menambah ilmu tentang sejarah cupang di indonesia.
0 Comments