Ayam Aduan Shamo
Pada abad ke – 16, penguasa jepang pada saat itu yang bernama ieyashu tokugaawa memperbolehkan memulai perdagangan dengan Negara – Negara di seluruh asia. Pada masa itu,maskapai yang diperbolehkan untuk melakukan perdagangan bernama “redseal”. Kapal ini berlayar ke Thailand, Vietnam, china, filiphina, Indonesia dan Negara asial lainya. Selain berdagang, para pedagang juga diperbolehkan untuk mengimpor hal – hal baru yang menarik termasuk jenis ayam petarung. Diperkirakan, ayam shamo adalah ayam keturunan dari ayam hutan malayoid yang telah punah. Shamo juga berasal dari kata “sham” yang diartikan “siam(Thailand). Ayam tersebut kemudian saling disilangkan dengan ayam dengan ayam lokal yang lain sehingga didapatkan ayam dengan kualitas terbaik.
Baca Juga Artikel :
Ciri fisik ayam shamo :
1. Memiliki jengger yang berbelah tiga atau jengger telon (walnutcomb)
2. Memiliki Sorot mata yang tajam dan berwarna cerah
3. Paruhnya besar agak pendek, tebal dan kuat
4. Sayap pendek dan ujung sayap sedikit keluar dari tubuh
5. Pada persendian tulang sayap terlihat jelas menonjol ke atas
6. Paha terlihat kuat dan berotot
7. Bahu kekar dan menonjol
8. Sayapnya mengarah ke bawah namun sangat rapat dan kuat
9. Dadanya bidang tetapi sedikit ditutupi bulu,segingga terlihat jelas kulit merahnya
10. Garis pada punggung dan ekor segaris dan searah
11. Warna bulu betis umumnya didominasi warna kuning, sedangkanpada ayam aduan lainnya warna bulu betis bercampur bercak hitam
12. Bobot Pejantan Shamo dewasa berkisar 5.6 kg
13. Tinggi badan bisa berkisar 70 – 85 cm
Demikian pemaparan singkat mengenai sejarah dan ciri-ciri umum ayam Shamo dari Jepang, semoga dapat bermanfaat bagi para peternak dan penghobi sabung ayam.
0 Comments